Minggu, 14 April 2013

Pengajar yang mengerti siswa siswinya

Blog ini kami buat untuk menjawab tugas dari bapak dosen untuk melengkapi nilai tugas mandiri kami.

          Seiring perkembangan zaman, metode pengajaranpun tampaknya harus segera dirubah. Para tenaga pendidik tidak bisa lagi menggunakan metode lama terhadap siswa siswinya. Dibutuhkan sebuah metode pengajaran menyenangkan bagi siswa untuk mendapatkan hasil yang baik pula. 
Ditambahkannya, pendidikan seharusnya bukan menjadi beban bagi anak-anak. Seperti yang terjadi saat ini anak-anak sering takut ke kampus, adapula anak-anak yang malas kuliah. Dengan metode pembelajaran yang menyenangkan, menurut kami, bisa membuat anak-anak lebih senang ke sekolah.

        Berikut ini ada cerita inspiratif  dari negeri seberang yang menurut kami sudah mewakili keinginan dan pendapat kami tentang metode belajar yang baik.

      Simaklah beberapa komentar anak-anak di China.

Ibu guru Gao seperti ibu bagiku. Dia mendengar semua masalah dan keluh kesah kami serta membantu kami menyelesaikan masalah.

Guru Shan selalu melucu dalam kelas menulis kami dan membuat kami sangat tertarik dalam pelajaran itu. Tanpa saya sadari, saya jadi sangat suka menulis dan secara bertahap, saya mempelajari beberapa trik untuk menulis dengan baik.

Dia memperlakukan tiap siswa dengan setara. Dalam kebaikan hatinya, dia tidak pernah memihak. Sebagai murid, ini adalah hal yang paling berharga tentang guru… Dalam kelas guru Chen, kami merasa santai dan hidup (bersemangat). Dia selalu “tanpa sengaja” mengajukan pertanyaan atau membuat kesalahan agar kami dapat membetulkannya. Jika kami mengatakan sesuatu yang salah, tidak menyalahkan kami. Dia bahkan akan berkata sambil tersenyum: “Kesalahan Bagus! Kesalahan membantu kami menemukan masalah-masalah”. Tidak seberapa lama kemudian, bahkan siswa yang paling pemalu mau mengangkat tangan dan menjawab pertanyaannya.

Anak-anak di Pakistan berpendapat tentang guru yang baik:

Guru kami tahu nama tiap anak.

Dia menjelaskan pelajaran di papan tulis. Jika seseorang tidak paham, dia akan mendudukan anak itu disebelahnya dan menjelaskan lagi pelajaran itu.

Dia menghormati anak-anak, dia selalu memanggil mereka ‘aap’. (aap adalah bentuk sopan ‘kamu’ di Pakistan)

Guru kami selalu memperhatikan tiap anak ketika mengajar.

Paragraf terakhir pada tulisan tersebut agaknya mengena dan menggambarkan secara jelas bagaimana seharusnya seorang guru ideal:

Guru yang baik pada dasarnya adalah manusia yang baik. Mereka memiliki kepribadian penyayang, baik, hangat, sabar, tegas, luwes dalam perilaku, bekerja keras, serta berkomitmen pada pekerjaan mereka. Pusat perhatian mereka bukanlah pada buku teks atau kurikulum, tetapi pada anak! Mereka sangat menyadari beragamnya cara anak-anak belajar, perbedaan antar anak-anak dan pentingnya metode beragam untuk mendorong siswa mampu belajar. Anak-anak yang belajar dengan guru semacam itu tidak perlu lagi mengeluarkan uang tambahan untuk mengikuti les sepulang sekolah.

materi referensi: